Wah, akhir2 ini jogja jadi rawan men.
Rawan penjambretan, pembacokan, tawuran geng, entahlah. Ngeri juga. Kabarnya
sih, kejahatan2 tersebut terjadi pada malam hari, sekitar pukul 21.00-dini
hari. Pelakunya juga (kabarnya lagi) menggunakan senjata tajam macam golok dan
pedang. Mereka beraksi dalam jumlah kecil, yakni 2 orang di 1 motor. Yang
belakang yang bawa senjata katanya.
Ane
pertama kali denger berita ginian dari temen deket ane, inisialnya T. Jadi ceritanya
si T ini baru abis nganterin pacarnya balik ke rumah. Nah pas si T mau balik ke
kosan, dia nglewatin bunderan teknik, daaann terjadilah kejadian itu. Si T
tiba-tiba dicegat oleh 2 orang lelaki. Ia berhenti. Bukan karena ia menanggapi
mereka. Namun karena motor si T dipepet ke kiri jalan oleh motor 2 lelaki tsb, kemudian
dicegat (kayak pas ditilang polisi cuy, bisa bayangin kan ?). Pria yang duduk
didepan (sebut aja pria 1) tanya ama si T, “Rumah sakit Panti Rapih dimana ya
mas ?”. Si T masih ndomblong, mikir. Namun kemudian, ga ada angin ga ada ujan,
si pria pembonceng pria 1 (sebut aja pria 2) langsung ngluarin golok sambil
bilang, “Serahin barang-barang !!”. Nah disini ane sempet ketawa, karena temen
ane tersebut dengan polosnya bercerita bahwa saat itu dia malah ndomblong,
kaget tapi setengah ga percaya kalo dia sedang dijambret.. bukan, bukan panik.
Si T saat itu malah jauh dari kata panik. Dalam benaknya ia berkata, “ni
beneran gue dijambret… ?”. Sesaat kemudian tangannya bergerak maju, refleks memegang
golok yang sedang ditodongkan padanya.
Lanjut.
Setelah golok dipegang T, pria 2 (kayaknya) panik juga. Dia berusaha menarik
golok yang ujung (tajemnya) dipegang ama temen ane itu. Adegan tarik menarik
terjadi. Kata si T ke ane, baru kali itu dia ngrasain panik bukan main. Karena merasa
ia harus kabur, T kemudian melempar golok kedepan, bersamaan dengan tangan pria
2 yang masih keukeuh mempertahankan goloknya. Si T yang sesaat bebas dari
todongan golok pun kemudian bergegas memutar stang motor, membelokkan roda
depan, dan tancap gas sekuat mungkin untuk berbalik arah; melarikan diri. Namun
pria 2 yang agaknya masih belum ikhlas mangsanya kabur, kemudian mengayunkan
goloknya ke arah punggung si T. Namun beruntung sabetan golok tersebut tertahan
oleh backpack temen ane. Sedetik kemudian motor si T pun melenggang
kencang, hilang di kegelapan malam.
ah, jangan2 ini semua ulah si Genji dkk |
Ndomblong
juga ane ketika denger cerita tersebut. Cerita yang bagi ane, menjadi awal dari
serentetan cerita-cerita berikutnya (yang hanya ane dapet dari whatsapp) di
jogja. Utamanya sekitaran UGM. Apalagi pas kemarin ane dapet kiriman foto-foto
pelaku yang tertangkap oleh warga. Ada banyak ternyata. Dan katanya sih geng
anak-anak SMA. Entah apa motif mereka.
Jujur
aja ada rasa khawatir sekarang kalo pas bepergian malem. Apalagi kalo yang
bepergian temen-temen cewek, yang sendirian. Bagi mereka yang pernah/sedang
mempelajari beladiri pun ane kepikiran juga. Masalahnya bukan terdapat pada
latihan yang kita jalani selama ini. Latihan kita bisa dikatakan benar, karena
sesuai dengan kurikulum perguruan masing-masing. Namun di jalan, yang
dibutuhkan adalah nyali dan ketepatan serangan (Teorinya. Ane sendiri belum pernah
praktek soalnya, dan semoga ga bakal praktek). Kalo cuman nyali doang, tapi
serangan ga kuat dan tepat, cari mati. Kalo cuman modal hasil latihan, serangan
kuat dan tepat, tapi nyalinya cemen juga sama aja. Kalo udah punya dua-duanya,
tapi musuhnya 7 orang yang bawa golok, ya sama aja. Makanya, kalo ga yakin bisa
menang, lebih baik lari, atau yang lebih baik lagi, lari terus minta tolong
warga sekitar. Hha.
Nah kalo gitu, mungkin kemudian muncul
pertanyaan, ”Terus ngapain belajar beladiri ?”. Jawabnya ada 2. Pertama, selain
dari aspek beladiri, banyak hal yang didapatkan; silaturrahim, ilmu baru,
kesehatan, percaya diri, dan mental juara. Jika ditilik dari aspek beladiri,
yang kita dapatkan adalah (sedikit ilmu) untuk mempertahankan diri, trik-trik
melawan musuh yang lebih kuat, penguatan otot-otot di tubuh (karena tanpa otot
yang kuat, susah buat bisa mukul/nendang kenceng, bahkan mungkin susah buat
cuman melarikan diri), dan tentunya memperbesar kemungkinan kita untuk bisa
menjaga diri sendiri dan orang-orang disekitar kita disaat-saat yang dibutuhkan
J
eaaaa !! |