Tentang Ane

Tuesday, June 16, 2015

Skenario Cantik dari Yang Maha Baik



            Tengah malam. Fulan beristirahat sejenak dari tumpukan tugas-tugasnya. Ia ingin menghirup napas sejenak, di tengah terpaan dinginnya angin malam kali ini. Pikirannya melayang-layang, tertiup angin kemudian mengambang, mengalir kembali ke memori sebulan yang lalu. 

            Hampir tigapuluh hari yang lalu, pikiran dan fisik Fulan hanya berdiam di tempat. Semua dikarenakan perasaannya yang sedang berkecamuk. Pasalnya, ia mendapat berita yang mengejutkan luar biasa. Berita yang dalam sekejap meruntuhkan harapannya, menggerus sebagian cita-citanya, dan mengaburkan sebagian pandangan masa depannya. Yap. 

Namun Allah Maha Tahu apa yang dirasakan hamba-Nya. Fulan pun kemudian diberikan banyak nikmat-Nya. “Alhamdulillaah, banyaknya nikmat ini pasti untuk menghiburku, serta memberikanku ilmu baru. Allah memang mengetahui yang terbaik”, katanya dalam hati. Dalam kurun waktu 2 minggu, pikiran Fulan serasa terbebas dari segala beban. Ia hanya bersyukur telah diberi banyak sekali nikmat oleh Yang Maha Kuasa. 

Namun pada minggu ketiga, pikirannya kembali terbenam, semangat pun juga padam. Fulan pun memutuskan untuk pulang dikala senggang. Bermacam nasehat yang bermanfaat ia dapatkan di rumah; dari lisan Ayah dan Ibunya. Mengetahui Ayah dan Ibu selalu mendukungnya, semangat Fulan pun bangkit. Ia bertekad akan menyingkirkan segala angan yang tak pasti dari dalam benaknya. Dan sebagai gantinya, Fulan akan fokus belajar mulai dari sini. Berkat salah satu nikmat-Nya yang diberikan kemarin, Fulan berhasil dimudahkan dalam mengerjakan tugas akhirnya. Ia optimis dan bersemangat dalam hal yang satu ini. Kemudian, beberapa target ini dan itu sudah ia tancapkan dalam benaknya di awal tahun, akan berusaha ia wujudkan bersama kawan-kawannya.


Kembali ke detik ini ~
Fulan masih tertegun didepan laptopnya. Ia mengamati bagaimana jari dapat secara bebas dan sinkron menulis apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya. Meski tak semua dapat dituliskan disini. Ia tersenyum sembari melebarkan kedua matanya yang mulai sayup mengantuk. Ia bersyukur karena telah diberikan skenario yang begitu “cantik” dari Allah SWT. Mulai dari ia diberikan kesedihan & kekecewaan. Kemudian disusul dengan pemberian nikmat yang bertubi-tubi. Yang mana selama mendapat beragam nikmat tersebut, ia dapat belajar mengenai makna hidup, sabar, dan percaya terhadap takdir Allah SWT; bahwa Ia mengetahui yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya. Bahwa apapun kehendak Allah, semuanya hanya untuk membuat hamba-Nya bertambah baik, lagi dan lagi. 

Fulan tetap mengantuk, namun masih tersenyum.
          
         Dalam waktu dekat, ia nampaknya tak akan menaruh kepercayaan besar pada seorang terkhusus. Karena kepercayaan mahal harganya, dan ia tak untuk diberikan ke sembarang sosok. Ia kini hanya ingin berfokus kepada kawan-kawan; lama maupun baru, serta sahabat-sahabat yang telah mendampinginya di kala sedih, ataupun senang. Cukuplah nampaknya. Selamat malam :)

No comments:

Post a Comment