Pagi
ini ane dateng ke pengajian KRPH (Kajian Rutin Pagi Hari) Mardliyah. Nah tema kali ini tuh adalah tafsir Q.S Al-Quraisy. Dijelaskan bahwa kaum kafir yang satu
ini, meski mereka menjadi musuh utama Rasulullaah SAW, namun mereka memiliki
kelebihan lain. Suku Quraisy, yang merupakan keturunan Nabi Ibrahim AS. Dalam
sistem masyarakat bangsa Arab dahulu, ternyata dikenal sebagai suku yang
relatif maju ketimbang suku-suku yang lain. Nah, salah satu faktor penyebabnya
adalah kegemaran mereka untuk rihlah (melakukan perjalanan). Di masa
sekarang mungkin kita lebih seneng nyebutnya traveling kali ya. Hehe.
Berkat rihlah yang kerapkali
mereka lakukan. Suku Quraisy menjadi lebih mengenal negeri mereka sendiri,
menemui banyak suku dan kafilah, menemui beragam budaya, serta mendapat banyak
pengalaman. Bahkan, setelah Islam datang pun, Rasulullaah tetap menganjurkan
umatnya untuk rihlah. Melihat dunia.
“… para malaikat
berkata; Bukankah
bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu ?” (Q.S. An-Nisa : 97)
Keutamaan rihlah pun dapat kita temui pada ajaran
Islam, yang mana para musafir bahkan diberi keringanan dalam menjalankan
ibadah. Sesuai nasehat dari Imam Syafi’i pula
Orang pandai dan beradab tak kan
diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah
ke negeri orang
Pergilah 'kan kau dapatkan pengganti
dari kerabat dan teman
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup
terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air yang diam menjadi
rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika
tidak dia 'kan keruh menggenang
Singa tak kan pernah memangsa jika
tak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan
busur tak kan kena sasaran
Jika saja matahari di orbitnya tak
bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan
enggan memandang
Rembulan jika terus-menerus purnama
sepanjang zaman
Orang-orang tak kan menunggu saat
munculnya datang
Biji emas bagai tanah biasa sebelum
digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia
ramai memperebutkan
Kayu gahru tak ubahnya kayu biasa di
dalam hutan
Jika dibawa ke kota berubah mahal
jadi incaran hartawan
No comments:
Post a Comment