Tentang Ane

Sunday, July 6, 2014

Sepintas Buka Bersama

            Akhir2 ini banyak acara buka bersama (buber). Ya iyalah, kan puasa, hehehe. Mulai dari buber panitia PERTI, Perus Balairung, HI 2011, dan MP UGM. Buber sendiri menurut ane merupakan suatu tradisi yang baik. Karena pada umumnya, tujuan acara ini adalah untuk menjaga tali silaturrahim antar individu dalam suatu komunitas. Hal tersebut kemudian diwujudkan dalam acara bersama yang bertemakan kegembiraan (*baca: makan bareng2).

Dan entah kita menyadarinya maupun tidak, menurut ane terdapat dua faktor dasar yang menyebabkan atmosfir sebuah buber diisi oleh kegembiraan. Pertama, karena salah satu acaranya sendiri yang “wajib” diisi oleh ritual makan bersama untuk berbuka puasa. “Makan” adalah salah satu kegiatan wajib manusia, yang identik dengan kegembiraan. Kita gembira bukan saat kita makan ? Saat kita berhasil merasakan nikmatnya makanan yang kita kunyah, kemudian telan ? Saat kita tidak lagi merasa lapar ? Sedikit banyak kita pasti gembira (meski kadang tidak kita disadari). Apalagi saat ritual “makan” ini diadakan di bulan suci Ramadhan, di hari puasa. Selama seharian berkegiatan sembari menahan lapar dan dahaga. Kita men-simulasikan diri kita sendiri untuk menjalani keseharian mereka yang miskin dan hidup di jalan dalam menahan lapar. Pada sore harinya, kita diperbolehkan berbuka. Dan setelah “penderitaan” sehari yang kita hadapi, kita berbuka puasa, merasakan nikmat makan bersama teman-teman dalam acara buber. Bukankah ini yang dinamakan “kegembiraan” ?

masak dewe, pangan dewe, rame-rameee

Kedua, karena adanya teman-teman dan saudara disamping kita saat berbuka. Kita memang dapat berbuka sendirian, dan tetap dapat merasakan nikmat makan. Namun bila hal ini dilakukan secara beramai-ramai dalam acara semacam buber, hal tersebut akan berbeda. Kegembiraan dapat lebih terasa. Apalagi bila buber diadakan dalam rangka reuni SMA, SMP, SD, atau apapun dengan label “bertemu kawan lama”. Saat bertemu dan melihat wajah mereka saja mungkin masing-masing dari kita sudah gembira, apalagi saat berbuka dan ngobrol bersama. Membicarakan “kejayaan” masa lalu yang mungkin berisi kenangan mengesankan, hal luar biasa, tindakan bodoh, dll. Dijamin, buber dalam rangka reuni pasti ga bakal selese dalam durasi 2 jam. Bahkan bisa semalaman mungkin. Hahaha.

Karena banyak hal positif tersebut, buber nampaknya akan tetap menjadi acara favorit banyak kalangan dalam menjalani ibadah puasa. Hehe. Asal jangan lupa saja bayar iuran makan dan shalat tarawih.

No comments:

Post a Comment