Nah
di part 2, ane bakal berkisah mengenai sesi lanjutan setelah UKT, yakni
Pembajaan. Pembajaan sebenarnya merupakan istilah untuk pelantikan kenaikan
tingkat dalam MP. Acara pembajaan sendiri dapat bervariasi antara satu daerah
dengan lainnya, karena memang belum ada patokan standar nasional dalam
rangkaian acaranya. Agar lebih mudah, ane ambil contoh pembajaan di MP Cabang
Sleman, Yogyakarta. Di MP Sleman, pembajaan dilakukan secara terpisah. Biasanya
selang 1-2 minggu pasca UKT. Hal ini dilakukan agar ada jeda dalam rekap nilai
UKT (untuk mengetahui siapa yang lulus/tidak lulus), serta agar ada waktu
istirahat bagi para peserta, mengingat pembajaan juga berlangsung selama 1 hari
1 malam.
bareng2 temen lebih asikk |
Pembajaan
di MP Sleman dilakukan di Padepokan MP Parangkusumo, Bantul. Acara biasanya
dimulai semenjak Sabtu siang. Dengan kegiatan pertama yakni napak tilas; dengan
mengunjungi Kali Opak dan berjalan menelusuri Gunung Botak, hingga kembali ke
Padepokan. Acara berlanjut ke sesi “Menyambut Matahari Terbenam”. Disini kita
akan merenungi dan mengulas kembali segala macam tindak perbuatan kita di masa
lalu. Untuk kemudian kita ambil hikmahnya. Juga kita harus melepaskan segala
ikatan masa lalu kita yang kurang baik, seiring dengan tenggelamnya matahari di
ufuk Barat. Acara masih bernuansa santai hingga sebelum tengah malam.
asal ada kawan, semua jadi menyenangkan |
Nah mulai
di tengah malam, semangat juang kita masing-masing mulai diuji. Pasalnya, acara
malam terpisah antar tingkatan. Sehingga, “tes” semangat pun sengaja dibedakan
ditiap tingkatan. Ada yang ringan, sedang, dan cukup berat. Bagi ane yang baru
merasakan pembajaan Balik 2 ke Kombinasi 1 disana, ujian semangat malah udah
dimulai duluan sejak siang, non-stop ampe besoknya. Mantaapp. Bagi kita,
pembajaan memang menguras fisik, bahkan di tingkatan tertentu, hingga
habis-habisan. Namun disisi lain, makin berat ujian fisik, maka makin
terlatihlah mental kita. Karena memang kegiatan ini sendiri bertujuan untuk
melatih peserta untuk mampu tetap bertahan, meski raga telah kepayahan. Ketika suara
dalam kepala berbisik, “Haduh, dah ga kuat aku”, “Berat banget ya, aku mau
nyerah aja deh”. Kita dilatih untuk meneriakkan sebaliknya, “Woy, jangan nyerah
wooyy !”, “Kamu udah lulus UKT dan mau dilantik, tapi nyerah disini ?? Ga
bisaaaa”. Semangat, semangat, dan semangat. Hanya itu yang ada di pikiran. Namun
yang lebih asik dari kegiatan ini adalah ketika kita berjuang dan berteriak
pada diri sendiri, sembari ditemani oleh banyak teman seperjuangan. Yang tentunya
mereka merasakan hal yang sama. Sehingga dikemudian hari, pembajaan bisa jadi
memori yang kita ulas berulang-ulang, namun tetap tak bosan untuk bersama ditertawakan.
Hahaha.
Yup, dengan ikut MP, semangat juang ane makin membaik dari waktu ke waktu. Terimakasih EmPe. Wkwkw.
No comments:
Post a Comment