Tentang Ane

Tuesday, April 12, 2016

Latihan Semangat Juang - UKT (Part 1)



“Ayoo, jangan nyeraah !” “Lanjutin, dikit lagi pasti bisa !” “Ah aku gak bakal mandeg, sampe semuanya selese !” Semua pasti pernah merasakannya kan ? Misalnya ketika kita terlibat dalam suatu kompetisi; seperti balap lari semasa kanak-kanak, hingga mengikuti beragam kompetisi sewaktu kuliah. Semangat juang ini juga seringkali muncul tatkala kita sedang berusaha mencapai suatu tujuan tertentu, yang memang ingin kita wujudkan. 

Nah kali ini ane ingin berbagi pengalaman mengenai bagaimana semangat yang membara dapat dibentuk dan dilatih menjadi lebih kuat. Ane mengambil contoh dari Perguruan Pencak Silat Merpati Putih (MP). Sebuah perguruan yang telah ane ikuti selama kurang lebih 8 tahun. Dari sinilah ane mendapat beragam pengalaman yang luaarr biasaa dalam melatih semangat juang. Pasalnya sejak pertama masuk pada tahun 2008 silam, ternyata semangat ane dan kawan-kawan udah di-“tes” terlebih dahulu. Di pertemuan pertama, kami dites fisik oleh pelatih melalui bermacam metode. Mulai dari shuttle run, push up, sit up, dll. wheeeww.. cuapek rasanya. Akibatnya, di pertemuan kedua, kami berlima (ane dan 4 kawan lain sewaktu SMA yang daftar MP) jadi agak ragu buat berangkat latihan. But hell no, as if we would give up on the first try. Dan disinilah perjalanan MP ane yang penuh keringat dan perjuangan, dimulai (halah koyo arep perang wae, haha).

hosh..hosh..hosh..ayo..lari..terus..jangan..berhenti
 Selama mengikuti MP, satu hal yang paling kentara dalam melatih semangat juang adalah kegiatan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk menguji hasil latihan yang telah dilakukan oleh para anggota MP. UKT normalnya diadakan setiap 6 bulan sekali. Sehingga dalam jangka waktu tersebut, para anggota MP harus rutin berlatih demi memenuhi target dalam UKT. Nah, rangkaian kegiatan dalam UKT MP ini sangat unik, menurut ane. Karena ia dilakukan selama 1 hari 1 malam. Dimulai dari ujian tulis, dilanjutkan dengan ujian gerak, kemudian ujian tanding, ujian lari, dan terakhir ujian power. 

Ketika memulai ujian tulis, atmosfer kita sebagai peserta masih nyaman dan santai. Senyum masih banyak terselip di wajah masing-masing. Namun olahraga dimulai saat ujian gerak. Tatkala kita memaksa diri untuk terus bergerak sesempurna mungkin dalam waktu 2 jam. Demi nilai bagus dalam gerak, yang ditentukan oleh sang penguji. Ujian berlanjut ke sesi tanding (fight). Disini kita memacu stamina kembali, bedanya sesi ini lebih mengasyikkan. Karena kita merasakan sensasi bertarung silat secara langsung. Dan sewaktu pagi menjelang, kita mulai ujian lari. Jarak lari biasanya bervariasi antar tingkatan. Mulai dari belasan hingga puluhan kilometer. Jauh ya ? Namun disinilah letak tantangan itu sendiri. Akan ada suatu rasa dan panggilan ingin menyerah di sepanjang jalan. Merasakan napas terengah-engah, kaki semakin berat, dan jalan kian tak berujung. Namun disaat yang sama, pasti muncul panggilan lain berupa “ayo, kamu pasti bisa”, “aku ga boleh nyerah disini”, “aku ga boleh berhenti disini, aku ga akan nyerah”. Dan ketika kita menuruti panggilan positif tersebut, niscaya badan kita akan bergerak dengan sendirinya. Kaki yang berat, akan terasa bertenaga kembali. Napas yang terengah-engah, akan mulai stabil. Dan imaji jalan tak berujung akan hilang, berganti dengan kenikmatan berlari ditengah sejuknya udara pagi. Yep, I won’t forget those feelings.
pokoknya pukul sajaa
Brukkk.. yesss
  Dan terakhir adalah ujian power. Dapat dikatakan bahwa inilah ujian yang paling khas dari MP. Karena di sesi ini kita diharuskan untuk mematahkan sebanyak mungkin bongkahan beton cor yang telah disiapkan. Pasti muncul perasaan deg-degan, apalagi ketika mengangkat beton yang akan kita patahkan. “Duh, kok kayaknya keras ya”, “Wah ginian bisa dipatahin ga ya”. Kalimat-kalimat tersebut mungkin muncul dalam benak kita. Namun lagi-lagi disaat yang sama ada sesuatu yang membisikkan, “Ah, aku pasti bisa”, “Apapun yang terjadi aku bakalan matahin beton, mau kerasnya kayak apa”, “Aku ga bakalan malu-maluin pelatihku disini”. Nah, semangat yang sama pun berkobar kembali. Dan bagaimana hasilnya ? Yap, asalkan kita yakin, semua bisa teratasi. Beton pun mampu dipatahkan, dan tangan kita pegel. Tapi rasanya puaass bukan kepalang. Hahaha. 

Bersambung ~

3 comments:

  1. UKT menjadi penyemangat latihan... pantes kokom males2an y,wong UKTnya ga rutin....wkwkwk

    ReplyDelete