Alhamdulillaah
setelah itu ane selalu lancar dalam seleksi kerja. Jika sanggup lolos berkas, seringkali
ane juga lolos seleksi berbagai tahapan selanjutnya. Namun tantangan kedua
datang. Sejak awal, ibu ane hanya memberi 1 syarat dalam mencari pekerjaan,
yakni IJAZAH GAK BOLEH DITINGGAL. Yap, 1 syarat yang ane kira mudah. Tapi yang tidak
ane duga, ternyata buuanyak banget perusahaan yang mensyaratkan untuk kita “menitipkan”
ijazah pada mereka. Mungkin ini salah satu strategi mengatasi sifat kutu loncat
generasi milenial dalam mencari pekerjaan. Ane sendiri pernah mengalami
kejadian awkward terkait hal ini. Pasca survey dan libur lebaran, ane
diterima di salah satu perusahaan yang (katanya) bergerak di bidang socio
entrepreneur. Bersyukur juga ane, akhirnya setelah sekian lama, diterima
juga. Eeh ternyata, setelah menerima surat penawaran kerja, ane dan lainnya
diminta menitipkan ijazah. Ane bimbang. Nah sesampainya di rumah, ibu malah
marah-marah setelah tau musti ninggal ijazah… yap. I know what to do, and
life must go on. *sambil ngelus dada. Pasca kejadian ini, ane tak pernah
lupa bertanya tiap sesi interview, dan jika perusahaan mensyaratkan
ijazah, ane langsung mengucap minta maaf dan undur diri.
fakta. hahaha. sumber: 9GAG |
Setelah
dua tantangan diatas; pertama sok-sok an milih kerjaan dan kedua ijazah, ane
ternyata disambut tantangan ketiga. Di tahap ini, ane udah menyelesaikan tahap
terakhir di sebuah bank yang cukup besar, serta telah melalui wawancara ke 5 (ya,
kelima broo) di sebuah perusahaan farmasi terkemuka. Keduanya tidak
mensyaratkan penitipan ijazah, alhamdulillaah. Tapi sayangnya, kabar
selanjutnya masih menggantung. Ane pun kembali bingung. Rasanya ingin mengisi
waktu dengan freelance survey seperti kemarin, tapi kalau ternyata dapat
panggilan, gimana ? sedangkan jika hanya menunggu, bosan juga rasanya.
Yah,
pada akhirnya, ane benar-benar sadar jika rezeki tiap orang memang
berbeda-beda. Yang bisa kita lakukan adalah ikhtiar sebaik mungkin, tetap
bersyukur, dan jangan pernah sekalipun putus asa atas apa yang kita inginkan. Karena
diluar diri kita, masih banyak orang lain yang nasibnya tidak lebih beruntung. Selain
itu, Allah SWT pasti menguji hamba-Nya sesuai kemampuan masing-masing. Jadi jika
kamu masih merasa diuji, berarti Allah SWT percaya bahwa kamu juga punya
kekuatan untuk melaluinya. Bismillaah. We can do this !
yakin bisaa ! |