Tentang Ane

Saturday, November 12, 2016

Curhat Singkat Sabtu Malam



Malam ini rasanya langit bersinar terang. Meski rembulan masih mengintip perlahan dibalik bayang-bayang awan. Yap, malam ini hujan tidak turun, dan aku bersyukur untuk itu. Sebuah anugerah yang sebenarnya kuanggap sepele di musim kemarau. “Taken for granted”, kata orang Barat. Suasana cerah-temaram kali ini sebenarnya adalah gambaran yang “pas” bagi definisi sebuah malam minggu. But not for me.

Selama dua tahun terakhir (mungkin lebih), malam mingguku selalu berwarna. Karena dirimu. Dulu sering kita jalan bersama, berkeliling menikmati romantisnya kota Jogja. Jalan, jalan, dan jalan, sembari mengobrol di antaranya. Sering kita mampir makan di warung kaki lima, mulai dari penyetan, pecel lele, wedang ronde, sampai mie ayam. Haha, khas mahasiswa banget. Sudah jadi tradisi bagi kita untuk bayar masing-masing. Tapi sering juga jika uang beasiswamu menipis, aku yang bayar. Dan sebaliknya, misal aku lupa laporan, sehingga beasiswaku tak turun, maka… (tapi jarang sih terjadi sebaliknya. wkwk).

Di keseharian, kita saling dukung satu sama lain. Ketika IP mu terjun bebas, aku masih disitu untuk menemanimu mengerjakan tugas. Tatkala aku pusing menggarap skripsi, kamu masih disitu, hanya untuk membuatkanku makan siang. Sehingga aku tak usah pergi mencari makan siang ketika fokus mengerjakan di perpustakaan. That was nice. We just knew what we had to do to support one another.

Tapi semua itu lewat sudah. Kita sekarang berada di jalan masing-masing. Kamu dengan segala rezeki dan fasilitas yang melimpah dari Allah SWT. Dan aku dengan segala yang ada dan masih kumiliki. Kini rasanya berbeda, aku hanya berjuang demi masa depan keluarga dan orang tuaku. Masalah jodoh ? Entahlah. Jauh di lubuk hati, kamu masih yang nomor satu. Namun tenang saja, lambat laun aku bisa belajar untuk melupakan dan tetap bergerak maju ke depan. Karena prinsipku adalah “Ambil segala hikmah yang bersifat positif dan buang segala yang terkesan negatif”. Toh ini hanyalah sebagian kecil dari skenario besar Allah SWT bagi masing-masing kita. 3, 5, 10 tahun lagi, keadaan akan berbeda. Dan karakter kita di tahun-tahun mendatang tersebut, tidak lain adalah akumulasi dari segala pengalaman yang kita pernah kita rasakan selama ini. Jadi, jangan berburuk sangka dulu pada nasib, Iq. Bisa jadi ini adalah ujian sekaligus pengalaman yang penting bagi masa depan. Bismillaah. 

*edisi curhat buat memotivasi diri sendiri (dan barangkali orang lain yang baca). Soalnya akhir-akhir ini lagi down. Barangkali dengan curhat singkat kali ini, bisa buat hati tetap semangat. Hoho. 

Jon Connor ki sopoo. Ah, sing penting quote e apik. sumber: google

No comments:

Post a Comment