Tentang Ane

Friday, November 4, 2016

Selayang Pandang 4 November



Demo kali ini merupakan salah satu demo paling fenomenal di era Reformasi. Jumlahnya puluhan ribu orang (ada yang bilang ratusan ribu, belum teridentifikasi pasti). Hampir semua muslim, berpakaian putih, sampai ke peci. Dari berbagai daerah yang berbeda-beda. Tergabung dalam kelompok yang beragam pula. Demo ini tentunya meninggalkan kesan tersendiri bagi tiap-tiap yang terlibat di dalamnya. Contohnya saja:

1) Para pendemo. Ane membayangkan bahwa mereka pasti takjub dan terpana akan kemampuan umat Islam jika bersatu. Puluhan ribu orang bahkan mampu berdatangan dengan sukarela. Demi membela agama (katanya). Mereka bersatu padu dalam untaian dzikir dan takbir. Sayangnya, oknum tukang ribut masih bisa menyusup ke demo yang semula bertujuan damai ini. Kedepannya, jika para koordinator masing-masing kelompok masih bisa menjaga konsolidasi dan silaturrahim, maka bukan tidak mungkin, jika islam semisal diterpa isu miring, akan muncul pergerakan umat Islam sekaliber 4 November sekali lagi. Luar biasa.

2) Ahok. Ane jelas sulit membayangkan apa reaksi beliau. Karena belum ada satupun klarifikasi darinya. Tapi satu hal yang pasti, sekeras apapun prinsipnya, kedepan Ahok kemungkinan besar akan berfikir dulu sebelum berucap. Salah kata, “Dorr !” bisa digeruduk puluhan ribu massa. Haha. 

3) Para pemangku kebijakan. Kasihan mereka. Demo yang sebenarnya hanya bertujuan mengadili Ahok, juga malah mempengaruhi mereka. Sampai-sampai Menkopolhukam, Presiden, bahkan mantan presiden SBY, angkat bicara. (semoga ndak baper lagi ya pak BeYe). Ada juga ucapan-ucapan untuk sekalian melakukan revolusi, dengan cara menurunkan Pak Jokowi. Hmm, masih ada aja orang-orang yang pendek akal seperti ini. Kasihan yah.

4) Polisi dan Brimob. Mungkin merekalah MVP-nya jikalau demo ini sebuah pertandingan. Grup yang baru ane sadarin bahwa sabarnya kaga ketulungan. Diteriakin, diem. Dilemparin, nutupin badan pake perisai. Diajak ribut, ga bales. Semua semata karena perintah bos besarnya. Memang sih masih ada oknum-oknum yang tersulut emosinya, kemudian menembakkan gas air mata. Tapi mungkin karena situasi yang telah sangat menguras tenaga. Para pendemo dan polisi sama-sama kepanasan, capek, laper (mungkin). Jadi ribut deh. 

5) Para pedagang. Merekalah pihak yang rasanya paling gembira pada saat demo tadi. CNN memberitakan bahwa salah satu pedagang peci meraih omzet 4 juta rupiah melalui dagangannya. Alhamdulillah. Rejeki emang kaga kemana, bang ! ane bahkan sempat membayangkan para penjual minuman es, gorengan, makanan, kacamata hitam, gamis, rokok, bersuka ria. Semuanya gembira. Haha. 

6) Para karyawan kantoran dan korporat Jakarta. Pasti mereka pusing. Udah Jakarta macet, tambahin orang demo lagi. Kerjaan ikut-ikutan macet. Belum lagi kalo ribut, pulangnya gimana coba ? mau terbang pake baling-baling bambu ? 

7) Rakyat biasa seperti ane. Lanjut aja kegiatan sehari-hari. Sambil berharap yang terbaik buat negara tercinta :)

No comments:

Post a Comment