Demo
kali ini merupakan salah satu demo paling fenomenal di era Reformasi. Jumlahnya puluhan ribu orang (ada yang bilang ratusan ribu, belum teridentifikasi pasti). Hampir semua muslim, berpakaian putih, sampai ke peci. Dari berbagai daerah yang berbeda-beda. Tergabung dalam kelompok yang beragam pula. Demo ini tentunya meninggalkan kesan tersendiri bagi tiap-tiap yang terlibat di
dalamnya. Contohnya saja:
1) Para pendemo. Ane membayangkan bahwa mereka pasti takjub dan terpana
akan kemampuan umat Islam jika bersatu. Puluhan ribu orang bahkan mampu
berdatangan dengan sukarela. Demi membela agama (katanya). Mereka bersatu padu dalam untaian dzikir dan takbir. Sayangnya, oknum tukang ribut masih bisa menyusup ke demo yang semula bertujuan damai ini. Kedepannya, jika para koordinator masing-masing kelompok masih bisa menjaga konsolidasi dan
silaturrahim, maka bukan tidak mungkin, jika islam semisal diterpa isu miring, akan muncul
pergerakan umat Islam sekaliber 4 November sekali lagi. Luar biasa.
2) Ahok. Ane jelas sulit
membayangkan apa reaksi beliau. Karena belum ada satupun klarifikasi darinya. Tapi
satu hal yang pasti, sekeras apapun prinsipnya, kedepan Ahok kemungkinan besar akan berfikir dulu sebelum
berucap. Salah kata, “Dorr !” bisa digeruduk puluhan ribu massa. Haha.
3) Para pemangku
kebijakan. Kasihan mereka. Demo yang sebenarnya hanya bertujuan mengadili Ahok,
juga malah mempengaruhi mereka. Sampai-sampai Menkopolhukam, Presiden, bahkan
mantan presiden SBY, angkat bicara. (semoga ndak baper lagi ya pak BeYe). Ada juga
ucapan-ucapan untuk sekalian melakukan revolusi, dengan cara menurunkan Pak
Jokowi. Hmm, masih ada aja orang-orang yang pendek akal seperti ini. Kasihan yah.
4) Polisi dan Brimob. Mungkin merekalah MVP-nya jikalau demo ini sebuah
pertandingan. Grup yang baru ane sadarin bahwa sabarnya kaga ketulungan. Diteriakin,
diem. Dilemparin, nutupin badan pake perisai. Diajak ribut, ga bales. Semua semata
karena perintah bos besarnya. Memang sih masih ada oknum-oknum yang tersulut
emosinya, kemudian menembakkan gas air mata. Tapi mungkin karena situasi yang
telah sangat menguras tenaga. Para pendemo dan polisi sama-sama kepanasan,
capek, laper (mungkin). Jadi ribut deh.
5) Para pedagang. Merekalah pihak yang
rasanya paling gembira pada saat demo tadi. CNN memberitakan bahwa salah satu
pedagang peci meraih omzet 4 juta rupiah melalui dagangannya. Alhamdulillah. Rejeki
emang kaga kemana, bang ! ane bahkan sempat membayangkan para penjual minuman es,
gorengan, makanan, kacamata hitam, gamis, rokok, bersuka ria. Semuanya gembira.
Haha.
6) Para karyawan kantoran dan korporat Jakarta. Pasti mereka pusing. Udah
Jakarta macet, tambahin orang demo lagi. Kerjaan ikut-ikutan macet. Belum lagi kalo ribut, pulangnya
gimana coba ? mau terbang pake baling-baling bambu ?
7) Rakyat biasa seperti ane. Lanjut aja kegiatan sehari-hari. Sambil berharap yang terbaik buat negara tercinta :)
No comments:
Post a Comment